cannongateevents.com – Tujuh orang warga Garut, Jawa Barat, dilaporkan hilang saat melakukan tamasya ke Curug Kebul, yang juga dikenal sebagai Gunung Godog. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan keluarga dan masyarakat setempat, serta menarik perhatian dari berbagai pihak termasuk juru kunci dan tim SAR.
Tujuh orang yang hilang adalah Yaya (59 tahun), Apit (57 tahun), Aep Saepudin (64 tahun), Doyeh (45 tahun), Andri (33 tahun), Dedi Rohaendi (53 tahun), dan Yadi Mulyadi (52 tahun). Mereka berangkat ke Curug Kebul pada Minggu pagi, 20 Oktober 2024, dan sejak itu tidak ada kabar lagi dari mereka.
Setelah dilaporkan hilang, anggota Polsek Karangpawitan Garut segera melakukan pencarian. Tim SAR gabungan juga terlibat dalam upaya penyelamatan ini. Pencarian dilakukan di berbagai titik di kawasan Curug Kebul, yang dikenal memiliki medan yang sulit dan berbahaya.
Juru kunci, yang merupakan penduduk setempat yang familiar dengan kondisi di Curug Kebul, turun tangan link slot mahjong untuk membantu pencarian. Mereka memberikan informasi penting tentang medan dan jalur yang mungkin dilalui oleh tujuh orang tersebut. Juru kunci juga membantu dalam navigasi dan memberikan bantuan logistik selama operasi pencarian berlangsung.
Proses pencarian berlangsung intensif dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian, tim SAR, dan masyarakat setempat. Upaya ini dilakukan selama beberapa hari dengan harapan dapat menemukan tujuh orang tersebut dalam keadaan selamat. Tim SAR melakukan penyisiran di berbagai titik, termasuk jalur pendakian dan area sekitar Curug Kebul.
Setelah beberapa hari pencarian, akhirnya ada kabar baik. Tiga dari tujuh orang yang hilang berhasil ditemukan dan dirawat di Puskesmas setempat. Mereka ditemukan dalam keadaan lelah dan dehidrasi, namun masih selamat. Sementara itu, pencarian untuk empat orang lainnya masih berlanjut dengan harapan mereka juga dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Kejadian tujuh orang hilang saat tamasya ke Curug Kebul menunjukkan pentingnya persiapan dan perhatian terhadap keamanan saat melakukan aktivitas di alam terbuka. Peran juru kunci dalam pencarian ini sangat penting, menunjukkan bahwa pengetahuan lokal dapat menjadi aset besar dalam situasi darurat. Dengan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, diharapkan empat orang yang masih hilang dapat segera ditemukan dan selamat.